Menyimpan Data keDalam Bakteri
Data yang
disimpan dapat dienkripsi--diacak sehingga tidak dapat dibaca tanpa
memasukkan semacam kata sandi. Proses enkripsi terjadi secara alami
akibat rekombinasi genetik di sel bakteri. Meskipun terjadi secara
alami, para ilmuwan tetap mengontrol enkripsi dengan mencatat faktor
yang menentukan enkripsi.
Metode penyimpanan
data ini masih punya beberapa kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah
mahalnya alat untuk mengambil data yang tersimpan di dalam bakteri.
Selain itu, adanya racun DNA dan proses penghilangannya bisa
mengakibatkan beberapa data bisa ikut terbuang.
Penyimpanan
data dalam bakteri dianggap memiliki ketahanan yang lebih kuat
ketimbang menaruh data dalam media penyimpanan biasa. Deinococcus
radiodurans, misalnya, bisa bertahan dari gelombang elektromagnetik
dan radiasi nuklir.
Komentar
Posting Komentar